11 Oktober 2022

LAPORAN

Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Berdasarkan fakta integritas yang telah disepakati bersama, SD Negeri Butoh I sepakat untuk melaksanakan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) . Kegiatan yang dilaksanakan sekolah dalam rangka mendukung dan memperkuat pelaksanaan Pendidikan Karakter baik intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler diantaranya:

1.   Religiositas

2.   Nasionalisme

3.   Kemandirian

4.   Gotong Royong

5.   Integritas

Kegiatan PPK itu antara lain :

1.    Membaca Asmaul Husna, Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, Rutinan Rotibul Hadad yang di laksanakan setiap hari jum’at pagi yang di rangkai dengan pelaksanan berjabatan tangan dengan mengedepankan sesamajender siswa dengan siswa ,siswa dengan guru setelah selesai kegiatan,  latihan beramal (infaq dan shadaqah)  , mengadakan peringatan hari besar Agama, dan kegiatan keagamaan lainnya.

2.    Upacara Bendera setiap hari senin, upacara peringatan hari-hari Besar Nasional, Memajangkan Foto Pahlawan di setiap kelas, menyanyikan lagu wajib nasional, berjabatangan dan lain sebagainya

3.    Bekerjasama dalam pembelajaran seperti bekerja Kelompok, musyawarah untuk mencapai mufakat dalam organisasi sekolah, gotong royong pelaksanaan piket kelas, kerja bakti di lingkungan sekolah di minggu ke empat setiap hari sabtu

4.    Senam Pagi setiap hari Sabtu pagi

5.    Literasi

6.    Setiap pagi guru piket bersama siswa menyiapkan kegiata pagi sebelum masuk kelas.

7.    Jumat Beriman

8.    Melaksanakan Program Sekolah Sehat.

9.    Lomba Kelas Sehat dan lomba kegiatan dalam rangka hari besar Islam dan hari besar Nasional.

10. Budaya “Ada Sampah Langsung Ambil”

11. Kearifan Lokal

Lima Nilai Karakter Utama

Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.

Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.

Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.

Adapun nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas), serta mampu menunjukkan keteladanan.

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.

 

                                                                        Ngasem, 5 Oktober 2022

                                                                        Kepala SD NegeriButoh I

                                                                        Kec. Ngasem

 

 

 

                                                                        Suhud, S.Pd.SD.

                                                                        Nip. 197005131994031005 

14 Mei 2021

Vaksinasi Covid-19 bagi Guru dan Tenaga Pendidik di Jajaran Korwil dan SMP Kecamatan Ngasem

Pengawas TK-SD Kecamatan Ngasem setelah vaksin pertama
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 bagi Guru dan tenaga pendidik Jajaran Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan dan SMP di Kecamatan Ngasem sudah di mulai sejak tanggal 6 Maret 2021, di Puskesmas Ngasem.

06 November 2020

Kegiatan Pembelajaran SD Negeri Butoh I

 

A. Kegiatan Pra Pembelajaran dan Kegiatan Awal Pembelajaran

  a. Kegiatan Pra Pembelajaran    



Anitah Sry (2007 : 4.3) menyatakan bahwa proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila, guru dapat mengkondisikan kegitan belajar secara efektif. Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap pembelajararan. Kegiatan pra pembelajaran atau disebut juga kegiatan prainstruksional adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti pelajaran. Kegiatan pra pembelajaran biasanya bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan kompetensi atau materi yang akan dibahas dalam kegitanan inti pembelajaran.

 

     Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap pra pembelajaran sebagai berikut:

1.   Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik yaitu  kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus memperliahatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku, bahkan takut mengikuti pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat aktivitasnya.

2.   Memeriksa Kehadiran Siswa yaitu kegiatan yang dilakukkan guru pada jam pertama pembelajaran adalah mengecek kehadiran siswa. Untuk meghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa, dengan mengecek kehadiran, secara tidak langsung guru telah memberikan motivasi terhadap siswa, disiplin dalam mengikuti pembelajaran.

3.   Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu membantu mengembangkan kesiapan belajar dan menumbuhkan semangat siswa dalam belajar.

4.   Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis  yaitu menciptakan suasana belajar yang demokratis daapat dikondisikan melaului pendekatan proses belajar Cara Belajar Siswa Aktif. Untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani mengeluarkan ide. 

 b. Kegiatan Awal Pembelajaran

 

1.   Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa, membangkitakan motivasi dan perhatian siswa merupakan kegitanan yang perlu dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran. Khususnya pada tahap awal pembelajaran siswa perlu difokuskan perhatiannya pada materi yang akan dibahas.

2.   Memberi acuan, memberi acuan dapat diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal yang akan dipelajari dan kegitan yang akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan guru dalam memberikan acuan sebagi berikut: memberitahukan kemampuan yang diharapkan atau materi yang akan dipelajari.

3.   Membuat kaitan, kegiatan pembelajaran kaitan pada awaln pembelajaran biasanya dikenal dengan melakukan apersepsi. Cara guru dalam membuat kaitan: mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya, menunjukkan manfaat materi yang dipelajari, meminta siswa menggemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

4.   Melaksanakan Tes Awal

     Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Tes awal dapat dilakukan dengan cara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap mewaakili siswa.

 


      Hal yang harus dilkukan guru dalam melaksanakan kegitan awal pembelajaran sebagai berikut: 

1.   Memahami kemampuan siswa.

2.   Dapat membangkitkan perhatian siswa sehinnga perhatian siswaterpusat pada pelajaran yang akan diikutinya.

3.   Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.

4.   Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan adanya suasana belajar yang aman dan menyenangkan.

5.   Memberikan penguatan pada siswa.

6.   Menanamkan sikap disiplin pada siswa.

 

B.  Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran

      Rusman (2017 : 21) Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yanag dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup, kretifitas dan kemandirian sesuai denagan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

    Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan denagan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, menggumpulkan informasi, dan komunikasi.

   Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yanng bersifat prosedure untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan atau demonstrasi oleh guru, peserta didik harus menirukan selanjutnya guru melakukakn pengecejekan dan pemberian umpan balik dan latihan lanjutan kepada peserta didik.

 

   Contoh kegiatan belajar:

1.   Mengamati, guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih siswa untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda dan objek.

2.   Menanya, dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat.

3.   Mengumpulkan dan mengasosiasikan, tindak lanjut dari bertanya adalah menggalai dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu, peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak. Dari kegitan tersebut terkumpul sejumlah informasi, informasi tersebut menjadi dasar bagi kegitan berikutnya yaitu memproses informasi dengan infoermasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.

4.   Mengkomunikasikan Hasil, kegiatan berikutnya alah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan dikelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik.  

C. Kegiatan Penutup

    

   Rusman ( 2012 : 13) menyatakan bahwa dalam kegiatan penutup, guru harus memperhatikan hal-hal berikut :

1.   Bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman ataukesimpulan pelajaran.

2.   Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

3.   Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

4.   Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

5.   Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

 

Lokasi SD Negeri Butoh I