Gurun pasir berada di daerah arab saudi
15 Oktober 2022
11 Oktober 2022
LAPORAN
Program Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK)
Berdasarkan fakta integritas yang telah
disepakati bersama, SD Negeri Butoh I sepakat untuk melaksanakan program Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) . Kegiatan yang dilaksanakan sekolah dalam rangka mendukung
dan memperkuat pelaksanaan Pendidikan Karakter baik intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler diantaranya:
1. Religiositas
2. Nasionalisme
3. Kemandirian
4. Gotong Royong
5. Integritas
Kegiatan PPK itu antara lain :
1. Membaca Asmaul Husna, Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, Rutinan
Rotibul Hadad yang di laksanakan setiap hari jum’at pagi yang di rangkai dengan
pelaksanan berjabatan tangan dengan mengedepankan sesamajender siswa dengan
siswa ,siswa dengan guru setelah selesai kegiatan, latihan beramal (infaq dan shadaqah) , mengadakan peringatan hari besar Agama, dan
kegiatan keagamaan lainnya.
2. Upacara Bendera setiap hari senin, upacara peringatan hari-hari Besar
Nasional, Memajangkan Foto Pahlawan di setiap kelas, menyanyikan lagu wajib
nasional, berjabatangan dan lain sebagainya
3. Bekerjasama dalam pembelajaran seperti bekerja Kelompok, musyawarah untuk
mencapai mufakat dalam organisasi sekolah, gotong royong pelaksanaan piket
kelas, kerja bakti di lingkungan sekolah di minggu ke empat setiap hari sabtu
4. Senam Pagi setiap hari Sabtu pagi
5. Literasi
6. Setiap pagi guru piket bersama siswa menyiapkan kegiata pagi sebelum masuk
kelas.
7. Jumat Beriman
8. Melaksanakan Program Sekolah Sehat.
9. Lomba Kelas Sehat dan lomba kegiatan dalam rangka hari besar Islam dan hari
besar Nasional.
10. Budaya “Ada Sampah Langsung Ambil”
11. Kearifan Lokal
Lima Nilai Karakter Utama
Terdapat lima nilai karakter utama yang
bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK;
yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan.
Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan
saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk
keutuhan pribadi.
Nilai karakter religius mencerminkan
keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku
melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan
agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan
kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi
nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi,
menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri,
kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan,
persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan,
melindungi yang kecil dan tersisih.
Nilai karakter nasionalis merupakan
cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap
apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela
berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat
hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
Adapun nilai karakter integritas merupakan
nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan
moral. Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara,
aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan
perkataan yang berdasarkan kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga
menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas), serta mampu
menunjukkan keteladanan.
Nilai karakter mandiri merupakan
sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala
tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa
yang mandiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional,
kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Nilai karakter gotong royong mencerminkan
tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan
persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan
pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap
menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas
keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan
rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
Ngasem,
5 Oktober 2022
Kepala
SD NegeriButoh I
Kec.
Ngasem
Suhud,
S.Pd.SD.
Nip. 197005131994031005
24 Juni 2021
20 Juni 2021
14 Mei 2021
Vaksinasi Covid-19 bagi Guru dan Tenaga Pendidik di Jajaran Korwil dan SMP Kecamatan Ngasem
Pengawas TK-SD Kecamatan Ngasem setelah vaksin pertama |
06 November 2020
Kegiatan Pembelajaran SD Negeri Butoh I
A. Kegiatan Pra Pembelajaran dan Kegiatan Awal
Pembelajaran
Upaya yang dapat
dilakukan guru pada tahap pra pembelajaran sebagai berikut:
1. Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik yaitu
kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus
memperliahatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku,
bahkan takut mengikuti pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus
diciptakan mulai dari awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan
aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat
menghambat aktivitasnya.
2. Memeriksa Kehadiran Siswa yaitu kegiatan yang dilakukkan guru
pada jam pertama pembelajaran adalah mengecek kehadiran siswa. Untuk meghemat
waktu dalam mengecek kehadiran siswa, dengan mengecek kehadiran, secara tidak
langsung guru telah memberikan motivasi terhadap siswa, disiplin dalam
mengikuti pembelajaran.
3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa merupakan salah satu
prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar
siswa. Oleh karena itu, guru perlu membantu mengembangkan kesiapan belajar dan
menumbuhkan semangat siswa dalam belajar.
4. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis yaitu
menciptakan suasana belajar yang demokratis daapat dikondisikan melaului pendekatan
proses belajar Cara Belajar Siswa Aktif. Untuk menciptakan suasana belajar yang
demokratis guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya,
berani mengeluarkan ide.
b. Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa, membangkitakan
motivasi dan perhatian siswa merupakan kegitanan yang perlu dilaksanakan pada
setiap tahapan kegiatan pembelajaran. Khususnya pada tahap awal pembelajaran
siswa perlu difokuskan perhatiannya pada materi yang akan dibahas.
2. Memberi acuan, memberi acuan dapat diartikan sebagai upaya
guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal
yang akan dipelajari dan kegitan yang akan ditempuh selama pembelajaran
berlangsung. Kegiatan guru dalam memberikan acuan sebagi berikut:
memberitahukan kemampuan yang diharapkan atau materi yang akan dipelajari.
3. Membuat kaitan, kegiatan pembelajaran kaitan pada awaln
pembelajaran biasanya dikenal dengan melakukan apersepsi. Cara guru dalam
membuat kaitan: mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah
dipelajari sebelumnya, menunjukkan manfaat materi yang dipelajari, meminta
siswa menggemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
4. Melaksanakan Tes Awal
Tes awal atau pre-test
dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan
pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Tes awal dapat
dilakukan dengan cara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap
mewaakili siswa.
Hal yang harus
dilkukan guru dalam melaksanakan kegitan awal pembelajaran sebagai
berikut:
1. Memahami kemampuan siswa.
2. Dapat membangkitkan perhatian siswa sehinnga perhatian
siswaterpusat pada pelajaran yang akan diikutinya.
3. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun
individu.
4. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga
siswa merasakan adanya suasana belajar yang aman dan menyenangkan.
5. Memberikan penguatan pada siswa.
6. Menanamkan sikap disiplin pada siswa.
B. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran
Kegiatan inti menggunakan
metode yang disesuaikan denagan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
yang meliputi proses observasi, menanya, menggumpulkan informasi, dan
komunikasi.
Untuk pembelajaran yang berkenaan
dengan KD yanng bersifat prosedure untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi
agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan atau
demonstrasi oleh guru, peserta didik harus menirukan selanjutnya guru
melakukakn pengecejekan dan pemberian umpan balik dan latihan lanjutan kepada
peserta didik.
Contoh kegiatan belajar:
1. Mengamati, guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih siswa untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal
yang penting dari suatu benda dan objek.
2. Menanya, dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan
secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat, disimak, dibaca atau dilihat.
3. Mengumpulkan dan mengasosiasikan, tindak lanjut dari bertanya
adalah menggalai dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui
berbagai cara. Untuk itu, peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak.
Dari kegitan tersebut terkumpul sejumlah informasi, informasi tersebut menjadi
dasar bagi kegitan berikutnya yaitu memproses informasi dengan infoermasi
lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi bahkan mengambil berbagai
kesimpulan dari pola yang ditemukan.
4. Mengkomunikasikan Hasil, kegiatan berikutnya alah menuliskan
atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan dikelas dan
dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik.
C. Kegiatan Penutup
Rusman ( 2012 : 13)
menyatakan bahwa dalam kegiatan penutup, guru harus memperhatikan hal-hal
berikut :
1. Bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat
rangkuman ataukesimpulan pelajaran.
2. Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas, baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.